Baduy,….identik dengan salah satu nama suku yang ada dipulau Jawa yang terletak diwilayah serang, banten dan masih tergolong kedalam etnis Sunda ini mungkin adalah satu dari berbagai macam suku yang ada di Nusantara, yang masih memegang teguh tradisi leluhur mereka secara turun temurun. Baduy sendiri terbagi atas dua golongan suku, yakni : suku baduy luar, dan suku Baduy dalam. Dalam hal ini, mungkin suku Baduy dalam lah yang sampai kini masih tetap mempertahankan tradisi leluhur mereka. Kehidupan yang mereka jalani tetap sama dengan keseharian yang kita lakukan. Mereka pergi keladang dan bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya, membuat seni kerajinan tangan, dan juga mencari lebah untuk diambil madunya. Hal yang membedakan kita dengan masyarakat suku Baduy dalam itu sendiri adalah , mereka masih belum mau menerima dengan yang namanya tehnologi. Mungkin bagi mereka,kehadiran atau adanya tehnologi yang masuk nanti malah justru akan mengikis tradisi yang sudah ada. Wajar saja, dikarena hal semacam ini memang sudah menjadi tradisi mereka turun temurun. Setidaknya mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah ditanamkan para leluhur, yang menjadikan tradisi yang mereka pertahankan itu sebagai sebuah ke-arifan lokal budaya setempat.
Berbeda dengan suku Baduy dalam, suku Baduy luar tampaknya sudah mulai bisa menerima hadirnya sebuah tehnologi. Jika hal semua itu justru tak berlaku bagi suku Baduy dalam, lain pula halnya dengan yang kini sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat suku Baduy luar, secara tradisi mungkin mereka sudah mulai berubah. Itu bisa kita lihat dengan adanya jaringan listrik yang tersedia yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana penerangan dirumah, suplai tenaga listrik bagi pesawat televisi dan masih banyak lagi pemanfaatannya. Bahkan penggunaan telepon selulerpun sudah bukan sebuah barang baru lagi disana.
Keberadaan penggunaan telepon seluler yang digunakan masyarakat disana mengindikasikan bahwa, setidaknya layanan jaringan internet di wilayah serang banten diwilayah suku baduy sudah ada meskipun belum memadai diarea tersebut yang dilakukan oleh setidaknya salah satu provider layanan jaringan internet yang ada saat ini. Walau mungkin tentunya masih belum bisa dirasakan secara maksimal, namun dengan kehadirannya tersebut dapat djadikan sebagai akses menuju kepada sebuah kebaikan. Namun bagaimanapun, kita tetap mengapresiasikan apa yang sampai kini tetap dipertahankan oleh seluruh masyarakat Baduy dalam, yang tetap memegang teguh tradisi yang telah turun temurun diwariskan. Semoga dengan demikian, kebudayaan leluhur yang dimiliki oleh bangsa ini tak lantas punah begitu saja.
Melakukan kunjungan kesalah satu destinasi wisata yang kita kunjungi tak lengkap rasanya tanpa mengabadikan momen indah yang kita dapat. Sangat sulit untuk mendokumentasikan momen-momen indah tersebut jika kita berkunjung ke masyarakat suku Baduy dalam. Bahkan untuk mengabadikan momen itu sendiri saja kita harus secara sembunyi-sembunyi untuk mengambilnya, hal itu dikarenakan adanya pelarangan membawa benda-benda yang memang dilarang keberadaannya. Jauh berbeda dengan masyarakat suku Baduy luar yang mulai mengenal masuknya tehnologi moderen tersebut.
